Air Terjun Limbong Tarraq Polewali Mandar, Diam-Diam Menghanyutkan |
![]() |
oleh Ibnu Masyis |
Rabu, 07 Januari 2015 22:37 | Tampil : 1746 kali.
|
Ternyata baru kami tahu, ada air terjun di aliran atau sebelum mencapai Indorannuan. Air terjun yang satu ini agak kurang terekspos karena dari sekian foto atau cerita kawan yang pernah menginjakkan kaki di Indorannuan, kebanyakan mereka mengambil jalan yang melintasi Dusun Tondok Bakaru dengan kondisi jalan yang memungkinkan kendaraan roda dua bisa sampai tidak jauh dari Indorannuan. Bila melalui jalan ini, kita tidak terlalu kelelahan jalan kaki dan langsung tiba di tingkat dua air terjun Indorannuan. Padahal tingkat pertama Indorannuan-lah yang paling indah dan itu yang selalu dilewatkan oleh banyak orang. Sarambu Limbong Tarraq adalah air terjun di aliran Salu Dulang. Tepat berada sekitar ± 200 meter dari pemukiman terakhir dusun Tappang Desa Kunyi. Bagi yang pernah ke Indorannuan melalui Dusun Tappang, bila telah memasuki areal perkebunan warga: pilih belok kanan setapak yang jalannya agak menurun menuju sungai yang mengalir di bawah. Kita seberangi dulu satu anak sungai baru tiba di aliran utama Salu Dulang yang juga berbatu. Kita harus menyusur dulu ke hulu baru dapat air terjunnya. ![]() Ancaman air bah bisa terjadi tiba-tiba di Air Terjun Limbong Tarraq (Foto : Ibnu Masyis) Keasrian alam, sejuk dan air yang jernih, membuat kita betah berlama-lama di tempat ini. Terdapat 2 aliran dari tebing yang keduanya terpaut sekitar 15 meter. Air terjun sebelah kanan agak lebih sempit dengan bebatuan besar berlumut yang mesti dipanjati bila ingin menyusur ke atas. Sedangkan air terjun sebelah kiri airnya terjun bebas saja ke bawah dengan deras. Airnya agak dalam berbusa. Angin segar bersahutan percikan air sebagai bukti derasnya air terjun ini. Ini yang penting tentang air terjun: kalau terlena bahaya juga. Air terjun tentu berada di bawah tebing. Rata-rata alirannya sempit, berbatu dan alirannya tidak rata. Sewaktu berada di air terjun Limbong Tarraq, air tiba-tiba keruh: tentu saja kami tersentak dan buru-buru meninggalkan lokasi. Agak panik karna dalam hitungan detik air sungai makin naik dan deras. Ruang gerak sangat terbatas oleh bebatuan licin berlumut seolah menghimpit. Hendak berlari ke tepian sungai juga tidak mungkin karna tebingnya tinggi. Jalan satu-satunya hanyalah menyusur ke atas, memanjati batu dan harus antri karna sempit. Tiba di atas- mulut tebing, stress makin menjadi karna ternyata harus menyeberangi aliran di sebelah kiri lagi. Belajar dari peristiwa ini, harus memang ada satu orang sehat yang tidak heboh-heboh amat lihat keindahan alam, tidak narsis-narsis amat lihat kamera: agar ada yang senantiasa menengok langit di hulu, jernih-keruhnya air, busa-busa air dan ketinggian air. Salah satu alasan saya mengagumi air terjun Liawan di Sumarorong karna aliran setelah kolam air terjun tidak berbatu (bebatuan besar) dan datar saja mengalir. Ketinggian tepi sungainya hanya sekitar kurang lebih 1 meter. Sangat aman menurut kami. Bila suatu saat ada pihak yang mau mengelola air terjun: tolong perhatikan adanya jalur penyelamatan: pasang tangga atau apalah. EKSPEDISI MARI (MADATTE NGERI) Catatan Tim Purpala Madatte Arts. Madatte Arts menuju 2015 yang penuh impian. Penulis :
Kontak Saya
facebook : https://www.facebook.com/ibnu.whidya |

Tulisan Terbaru
- Uniknya Wadah Saleleng Dan Tiada Hari Tanpa Manisnya Gula
- Peserta Lomba Mewarnai Tingkat PAUD/TK Membludak Di Ajang LBF 2019
- Lapeo Bahari Festival (LBF) 2019 Mulai Dibuka Malam Ini, Ayo Ke Lapeo !
- Trip Sungai Maloso Mapilli ; Rasa Kawatir Berlebihan Dan Cerita Sejarah Yang Meninabobokan
- Ekspedisi Maloso; Catatan Singkat Dan Rasa Penasaran Pada Jejak Arkeologis Peninggalan Dinasti Tang
